PERILAKU KONSUMEN
BAB 10
Pengaruh Kelas sosial dan
status
1. Jenjang sosial
2. Pengertian jenjang sosial
3. Faktor penentu klas sosial
4. Pengukuran klas sosial
5. Apakah klas sosial berubah?
6. Pemasaran pada segmen pasar berdasar klas
sosial
1. Jenjang sosial
Keberadaaan
Jenjang sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan bagian yang tak dapat
dipisahkan dari kehidupan. Keberdaan hal ini di karenakan banyak faktor yang
mempengaruhiya, di saamping itu setiap manusia memiliki keinginan yang sangat
kuat untuk bisa dihargai maupun dihormati oleh orang lainnya.
Hal itulah
yang paling utama dalam membentuk adanya jenjang sosial di masyarakat. sehingga
akan menjadikan manusia untuk melakukan proses agar dapat berkembang dari
kehidupan sebelumnya menjadi kehidupan yang lebih baik.
2. Pengertian jenjang sosial
Pengertian
jenjang sosial merupakan kondisi dimana seseorang berusaha untuk dapat menaikan
kelas sosialnya pada suatu posisi yang mana mencerminkan status
sosialnya menjadi lebih baik di masyarakat.
Hal ini
berkaitan erat dengan kondisi sosial sebelumnya yang berusaha untuk dinaikan
agar dapat lebih dihargai dan dihormati oleh sesamanya, dan dapat dikatakan
orang yang berhasil.
Dan dapat
disimpulkan bahwa jenjang sosial akan berubah seiring dengan pencapaian dan
keberhasilan nya dalam merubah kelas sosialnya. Serta akan menghasilkan status
sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya sesuai dengn pencapaiannya.
Contoh :
Seorang
anak yang ingin ber4cita-cita menjadi seorang pegawai negri berusaha belajar
dengan giat agar setelah kelak lulus dapat diterima disekolah pendidikan yang
bersangkutan dan ia dapat menaikan kondisi keuangan keluarganya yang berada
dibawah kemakmuran.
3.
Faktor penentu klas sosial
Kelas sosial
ada yang tercipta sejak lahir namun ada juga yang harus dengan susash payah
untuk mendapatkannya, baik itu dengan sekolah maupun lembaga tinggi lainnya.
Dalam
karakteristik stratifikasi sosial atau pembedaan sosial di masyarakat terutama
pad masyarakat di Indonesia,, kita dapat menemukan adanya beberapa pembagian
status sosial menurut kelas ataupun menurut golongan dalam masyarakat.
Beberapa
masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan
seringkali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakat
seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam masyarakat seperti ini,
semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada pembagian
pekerjaan
4.
Pengukuran klas sosial
Kelas sosial atau disebut (social
class) adalah
suatu hirarki dalam suatu status sosial yang mana baik itu
kelompok dan individu-individu dibedakan dalam penghargaan (esteem) dan
pretise (prestige) yang diberikan oleh sebagian besar masyarakat.
Ada Tiga
faktor yang biasa mempengaruhi atau digunakan untuk menilai
statifikasi / atau mengukur kelas sosial yang ada di masyarakat ,
antara lain adalah ;
1.
Kekayaan relative
2.
Kekuasaan atau pengaruh
3.
Martabat
PENGUKURAN
KELAS SOSIAL
· Pengukuran kelas sosial dapat juga
dilakukan melalui beberapa pengukuran
yang bersifat objektif:
1. Ukuran subjektif dimana orang
diminta menentukan sendiri posisi kelas sosialnya.
(kelas
sossial di tentukan secara pribadi)
2. Ukuran reputasi ditentukan oleh
orang lain dari luar lingkungannya.
(kelas
sosial ditentukan menurut reputasinya)
3. Ukuran objektif didasarkan atas
variable sosioekonomi seperti pekerjaan, basar pendapatan, dan pendidikan.
(kelas sosial dikarenakan kekayaan dan pekerjaan)
· Perpindahan kelas sosial.
Berikut
adalah urutan kelas sosial berdasarkan
tingkatan yang paling atas hingga yang paling bawah.
a. Kelas sosial atas lapisan atas
( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah
( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas
( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle
class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas (
Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial
bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
5.
Apakah klas sosial berubah?
Menurut
Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas
sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke
strata yang lainnya.
Sementara
menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak
dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu
kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam
kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Dalam dunia
modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa
hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka
melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat
mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap
dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih
tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan
terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial
tertutup.
Mobilitas
sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan
untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup
kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau
pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut
sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk
selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah.
Dia tidak
mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan
atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan.
Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke
strata lain yang lebih tinggi.
·
Cara untuk
melakukan perubahan sosial
Secara umum,
cara orang untuk dapat melakukan
mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
1. Perubahan standar hidup
2. Perkawinan
3. Perubahan tempat tinggal
4. Perubahan tingkah laku
5. Perubahan nama
6. Pemasaran pada segmen pasar berdasar
klas sosial
Pada
konsumen Tingkat atas dan menengah atas. Para Wanita di kelompok ini sengaja
berbelanja lebih loyal daripada status yang ada di bawahnya. Mereka
cenderung untuk lebih memahami tentang apa yang mereka inginkan, dimana dan
kapan mereka akan berbelanja, cara mereka berbelanja lebih selektif dan
memiliki pilihan yang banyak .
Konsumen
jenis ini lebih menyukai melakukan pencarian informasi sebelum berbelanja.
Mereka suka membaca brosur, koran, dan laporan pengujian sebelum melakukan
pembelian .
Ada juga
penekanan oleh kelompok ini tentang lingkungan toko. Toko harus bersih,
teratur, dan mencerminkan selera yang baik. Selain itu, mereka harus dikelola
dengan pegawai yang tidak hanya berpengalaman dalam lini produk tertentu ,
tetapi juga menyadari status pelanggan mereka.
Sikap ini
menunjukkan kecenderungan pada toko-toko khusus di perkotaan dan pinggiran kota
dan yang lebih besar, outlet yang lebih umum.
contoh :
perempuan
dari kelompok ini telah ditandai karena biasanya mereka membeli pakaian yang
umum dipakai di toko-toko khusus atau di toko tertentu yang terbaik di kotanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar